|

Games

More on this category »
  Musik

More on this category »

Blogger

More on this category »
  Wira Usaha

More on this category »

Misteri

More on this category »

Olah Raga

More on this category »

Monyet Juga Bisa Merasa Menyesal

Written By. Admin on 27 Mei 2011 | 23.01.00

HeadlineManusia mengalami rasa menyesal. Tapi tidak hanya manusia, ternyata monyet juga. 

Para peneliti neurobiologi Universitas Yale,Connecticut, Amerika Serikat, meneliti proses pengambilan keputusan yang dilakukan monyet. Hasil penelitian mereka dipublikasikan di jurnal Neuron edisi 26 Mei.

“Rasa menyesal membantu kita mengenali pilihan yang hasilnya buruk, sehingga kita dapat melihat pilihan lain yang hasilnya lebih baik,” ungkap Daeyeol Lee, professor neurobiologi Universitas Yale.

Manusia cenderung bereaksi menentukan pilihan baru, jika pilihan sebelumnya tidak berhasil. Para peneliti menemukan bahwa seperti halnya manusia, kemampuan menentukan pilihan atas peluang yang lebih baik, juga dimiliki monyet.

Lee dan rekannya Hiroshi Abe mencatat ada suatu aktivitas syaraf otak monyet yang menunjukkan bahwa hewan ini punya rasa menyesal saat kalah dalam suatu permainan.

Rasa menyesal itu membuat mereka memilih cara lain supaya bisa menang. Setelah berhasil menang dalam permainan itu, monyet akan cenderung mengulangi pilihan yang sama supaya menang lagi. Dengan kata lain, monyet memiliki kemampuan memprediksi hasil dari suatu pilihan.

Aktivitas syaraf otak yang bekerja dalam proses ini adalah korteks prefrontal. Bagian inilah bekerja menentukan emosi dan pilihan rasional saat monyet merasa menyesal.

Makan Ikan Asin, Picu Virus Kanker?


HeadlineBagi kebanyakan orang konsumsi ikan asin bukan merupakan suatu hal baru karena kelezatan rasanya. Namun, siapa sangka jika sering konsumsi 'teman' sambal ini justru mendatangkan petaka.

Sebuah studi baru menunjukkan ikan asin banyak mengandung nitrosamin yang merupakan pencetus aktifnya virus penyebab utama kanker tenggorokan /THT.

Kanker nasofaring merupakan kanker yang berasal dari sel epitel nasofaring yang berada di rongga belakang hidung dan di belakang langit-langit rongga mulut.

Ikan asin mengandung nitrosamin yang merupakan karsinogen (zat pemicu kanker). Ini karena dalam proses pengasinan dan penjemurannya, sinar matahari bereaksi dengan nitrit (hasil perombakan protein) pada daging ikan, sehingga membentuk senyawa nitrosamin.

"Ikan asin itu mengandung nitrosamin yang merupakan pencetus aktifnya virus Epstein-Barr yang merupakan penyebab utama kanker nasofaring (kanker tenggorokan atau THT)," jelas Dr Budianto Komari, Sp.THT dari RS Kanker Dharmais, di Jakarta.

Dr Budi menjelaskan, di daerah China Selatan yang sebagian besar penduduknya adalah nelayan dan hampir setiap hari makan ikan asin ternyata angka kejadian kanker nasofaring sangat tinggi. Dan pencetus utamanya adalah ikan asin.

Kanker satu ini ditandai dengan gejala telinga yang seringnya telinga berdengung dan terasa penuh pada satu sisi tanpa disertai rasa sakit, sehingga pendengaran jadi berkurang.
Kanker satu ini diklaim sebagai kanker terganas nomor empat setelah kanker payudara, kanker leher rahim, dan kanker kulit.

Dr Budianto mengatakan, konsumsi ikan asin secara terus-menerus dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu lama, bisa menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kanker nasofaring.

“Karena letaknya yang berdekatan, membuat penyebaran virusnya menjadi mudah terjadi. Misalnya, virus ini dapat menyebar pada bagian mata, telinga, kelenjar leher, dan otak,” kata Budianto.

Menurut Budianto, penderita harus mengenali gejala dini dari penyakit tersebut. Sebab, lanjut dia, dengan mengetahui gejala dini dari kanker nasofaring, kemungkinan besar seseorang untuk sembuh akan terbuka lebar dibandingkan dengan penderita yang sudah memasuki gejala lanjut.

Pada gejala dini kanker nasofaring bisa berupa mimisan pada hidung yang terus berulang, ingus bercampur darah, hidung tersumbat terus-menerus, dan pilek pada satu sisi saja.

“Deteksi dini dapat dilakukan dengan cara memeriksakan diri ke dokter bila mengalami keluhan pada telinga dan hidung. Penderita harus sering-sering memeriksakan THT-nya,” ujar Budianto.

Untuk gejala lanjut, dapat diketahui dari kelenjar getah bening leher yang membesar, nyeri dan sakit kepala, pada mata terjadi penglihatan ganda, juling dan kelopak mata menutup pada sisi yang terkena virus tersebut.
Secara umum, gejala dari kanker nasofaring ini ada empat, yakni gejala dapat dirasakan pada bagian hidung, telinga, mata, dan saraf, terakhir adalah pada bagian penyebaran di leher.

Kanker nasofaring hingga saat ini belum ditemukan obatnya. Namun, penyembuhan atau pengobatan kanker nasofaring dapat dilakukan dengan menjalani radioterapi dan kemoterapi.

Dalam menjalani pengobatan, penderita bisa membutuhkan waktu kurang lebih lima tahun. Penyakit kanker mematikan yang berada di belakang tenggorokan dan seringkali terlambat didiagnostik sehingga sulit untuk disembuhkan melalui metode penyinaran dan kemoterapi itu lebih banyak dijumpai pada warga berusia 40-50 tahun.

“Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menciptakan pola hidup dan lingkungan yang sehat, mengurangi konsumsi makanan yang memakai pengawet, dan menghindari polusi udara,” saran Budi.

"Sebenarnya kalau sekali-kali makan ikan asin ya nggak apa-apa, ikan asin enak kok. Tapi ya jangan sering-sering, jangan tiap hari juga. Yang terpenting makan harus bervariasi dan makanan segar, jangan terlalu sering makan makanan awetan atau kalengan," tutup Dr Budi.

7 Fenomena Alam Teraneh

Mau lihat lagi 7 Fenomena Alam Teraneh versi On The Spot.. ini dia..


7 Tempat Paling Angker Di Dunia

Inilah 7 tempat paling angker didunia versi On The Spot..


7 Penampakan Menghebohkan

Written By. Admin on 26 Mei 2011 | 23.52.00

yang belom sempat nonton di on the spot trans7, silahkan nonton disini aja..

Sering Pakai Ponsel, Pria Mandul?

Written By. Admin on 22 Mei 2011 | 01.50.00


Beberapa penelitian menunjukkan, pria yang sering menggunakan telepon seluler dapat menyebabkan kemandulan. Benarkah?

Para peneliti dari Queen's University, Kanada, menemukan bahwa penggunaan ponsel dapat menurunkan kualitas sperma dan menyebabkan penurunan kesuburan, khususnya bagi kaum pria.


Seperti dikutip Dailymail, Jumat (20/5), para peneliti mengungkapkan bahwa gelombang elektromagnetik (EMW) ditransmisikan oleh handset memiliki hubungan kompleks dengan hormon laki-laki.

Dr Rany Shamoul, yang merupakan peneliti menjelaskan, temuan ini agak sedikit membingungkan, karena ia berharap menemukan hasil berbeda.

"Tetapi hasilnya kami menemukan menyarankan bahwa mungkin ada beberapa mekanisme yang menarik di tempat kerja. Tim peneliti menemukan bahwa pria yang melaporkan sering menggunakan memiliki tingkat testosteron lebih tinggi beredar, tetapi mereka juga memiliki luteinizing hormone (LH) dengan tingkat lebih rendah."

LH adalah hormon reproduksi penting yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis di otak.

Kemudian, para peneliti mulai berpikir, gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel mungkin memiliki aksi ganda pada kadar hormon pria dan kesuburan.

EMW dapat meningkatkan jumlah sel di testis yang memproduksi testosteron, namun juga bisa menurunkan kadar LH dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.

Hal ini dapat menghalangi konversi dari jenis dasar dari testosteron ke bentuk lebih aktif dan ampuh. Testosteron berkaitan dengan produksi sperma dan kesuburan pria.

Dr Shamloul menyimpulkan, penelitian yang lebih mendalam dibutuhkan untuk menentukan cara-cara yang tepat dengan EMW mempengaruhi kesuburan pria.

Penelitian ini terjadi hanya dua bulan setelah pengguna ponsel di Inggris disarankan oleh pemerintah untuk tangan teks atau menggunakan kit bebas daripada membuat panggilan.

Sementara Dinas Kesehatan mengatakan, hal ini akan mengurangi eksposur pengguna ponsel dan mengurangi radiasi yang dipancarkan perangkat telepon seluker.

Dalam update pertama pada 2005, seorang pejabat dari dinas kesehatan menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efek jangka panjang penggunaan ponsel.

Ia menyatakan, harus ada bukti yang jelas atas efek kesehatan yang merugikan 'tidak dari penggunaan ponsel atau dari tiang-tiang telepon. Namun, petugas dinas kesehatan itu menambahkan sebagian orang hanya menggunakan telepon selular untuk tahun yang relatif sedikit.

Sementara itu, HPA menyarankan lebih banyak penelitian dilakukan, terutama untuk menyelidiki apakah mungkin ada efek jangka panjangnya.

Anggur Tertua yang Ditemukan di China

Para arkeolog berhasil menemukan belanga berisi anggur berusia dua ribu tahun. Temuan ini ditemukan di Provinsi Henan, China. Seperti apa?

Secara tak sengaja, temuan ini ditemukan di makam kuno Dinasti Han di Puyang, Provinsi Henan, China. Saat menggali, arkeolog menemukan belanga tembaga
kedap udara tertutup karat. Belanga ini diperkirakan berusia dua ribu tahun.

Para arkeolog mendapati belanga itu berisi minuman yang diduga anggur dengan berat setengah kilogram. Kemudian, para arkeolog menguji cairan itu di laboratorium.Lembaga berbasis Chinese Academy of Science Beijing Mass Spectrum Center.

Para peneliti pun mendapat kepastian cairan itu adalah anggur. Para arkeolog kemudian mengklaim temuan ini sebagai anggur tertua di China yang pernah ditemukan.

  KesehatanMore »  

  Serba SerbiMore »  

  Komputer More »  

Sains

More on this category »

  Fashion More »  

 
© Copyright Indo Poster 2012 | Published by Borneo Templates | Support Creating Website | Powered by Blogger.com.